Siang itu, warung bakso langganan Bu Rika seperti biasa penuh pelanggan. Suara mangkuk beradu, sendok jatuh, dan dentingan gelas menciptakan harmoni khas makan siang di tempat sederhana. Di meja kayu panjang tempat ia duduk, ponsel miliknya tergeletak di samping mangkuk berisi bakso urat. Ia tak sengaja membuka Mahjong Wins 5 sambil menunggu pesanan tambahan datang.
Saat sendoknya mengetuk mangkuk, meja bergetar halus. Layar ponsel ikut bergoyang sedikit, dan entah kenapa, getaran itu terasa seperti memberi irama. Ia menekan spin pertama, lalu berhenti. Setelah menunggu jeda dan menekan lagi saat meja kembali bergetar, simbol di layar tampak berubah lebih teratur. “Lho, kok kayak nyambung ya?” gumamnya sambil tersenyum kecil.
Bu Rika tak punya niat aneh. Ia hanya mengikuti naluri sederhana yang muncul dari suasana santai itu. Tiap kali meja bergetar — entah karena kursi orang lain tersentuh atau sendok jatuh di ujung meja — ia menekan tombol spin. Ajaibnya, setiap kali ia mengikuti ritme itu, hasilnya makin baik. Pola wild dan scatter muncul berurutan, seperti mengikuti getaran yang membentuk tempo alami di tengah suara ramai warung bakso.
Ia tak percaya sepenuhnya pada kebetulan, tapi juga tak merasa sedang melakukan trik khusus. “Mungkin tanganku kebawa irama aja,” ujarnya sambil tertawa kecil. Tapi beberapa saat kemudian, ketika layar ponselnya berpendar terang, ia menatap angka di layar yang terus bertambah — simbol kemenangan besar muncul, dan totalnya hampir tak masuk akal.
Bu Rika terdiam, sendok di tangan berhenti separuh jalan. Di layar ponsel, hasil permainan menampilkan total kemenangan mendekati Rp200 juta. Ia menutup mulutnya dengan tangan kiri, nyaris tak percaya. Suara di sekelilingnya masih ramai, tapi baginya waktu seakan berhenti sejenak. “Ya Tuhan, ini beneran?” katanya pelan, setengah berbisik, setengah takjub.
Beberapa menit kemudian, ia menerima notifikasi dari grup WhatsApp komunitas tempat ia tergabung. Pesan di sana penuh ucapan selamat: namanya muncul di daftar pemenang harian. Foto profilnya, dengan latar kebun belakang rumah, terpampang di antara deretan nama-nama besar lainnya. “Bu Rika, pola meja kayu beneran jalan tuh!” tulis salah satu anggota grup sambil menambahkan emoji tawa.
Di hari itu, Bu Rika belajar sesuatu yang sederhana: bahwa tidak semua pola harus dihitung, kadang cukup dirasakan. Ia tidak membuat rumus, tidak menunggu waktu tertentu, hanya mengikuti getaran meja yang hidup di tengah kesibukan orang-orang makan bakso. “Mungkin itu karena suasananya rame tapi tenang,” ujarnya kemudian, “kayak ritme yang pas buat mikir jernih.”
Bagi dirinya, momen itu bukan semata soal uang. Ia merasa menemukan cara baru menikmati hidup — dengan memperhatikan hal-hal kecil yang sering terlewat. Getaran kecil, tawa orang lain, dan aroma bakso hangat jadi bagian dari keseimbangan yang menghadirkan keberuntungan tanpa dicari.
Setelah kejadian itu, cerita Bu Rika cepat menyebar di grup WA komunitasnya. Banyak yang penasaran, beberapa mencoba meniru dengan menaruh ponsel di meja kayu sambil makan. Tapi Bu Rika hanya menanggapinya dengan santai. “Jangan ditiru mentah-mentah,” katanya sambil tersenyum, “soalnya yang penting bukan mejanya, tapi ketenangan pas main.”
Sejak saat itu, namanya sering muncul di obrolan grup bukan hanya karena kemenangan besar, tapi karena caranya yang unik menikmati setiap momen. Ia bahkan dijuluki teman-temannya sebagai “Ratu Getar Kayu” — panggilan yang membuatnya selalu tertawa tiap kali disebut.
Kisah Bu Rika bukan tentang pola rahasia atau trik ajaib, melainkan tentang kepekaan terhadap momen kecil di sekitar. Di tengah warung bakso sederhana, getaran meja kayu mengajarinya satu hal: bahwa harmoni bisa muncul dari hal sepele bila dijalani dengan hati ringan.
Dan setiap kali ia kembali ke warung itu, ia selalu duduk di meja yang sama. Bukan karena berharap menang lagi, tapi karena di sana ia pernah menyadari — bahwa kadang, keberuntungan datang dari getaran sederhana yang menyentuh lebih dari sekadar layar, tapi juga perasaan.